Buahnya kecil saja, tidak menarik untuk dijadikan buah meja. Namun karena berhasiat obat, ia selalu tersedia di warung warung jamu.
Buah jeruk nipis yang asli ( Citrus-aurantifolia ) hanya sebesar bola bekel ( garis tengahnya 5 cm ), bentuknya bulat. Akan tetapi, buah jeruk nipis kultivar unggul, setengah unggul, ataupun yang lumayan unggul bisa sampai sebesar telur bebek yang besar ( 8 cm ) dan lonjong bentuknya. Jeruk yang dibicarakan sebagai obat batuk ini, ialah jeruk nipis yang asli yang buahnya bulat kecil.
Buah itu dihasilkan oleh pohon bekek, paling tinggi hanya sampai 3 m. Umumnya tanaman ini malah dikekang tumbuhnya hanya sampai setinggi 1,5 m saja, dengan cabang yang banyak, supaya cocok ditanam didalam pot untuk hiasan serambi rumah. Cabangnya yang berduri banyak, suka tumbuh liar tidak karuan, sehingga perlu dipangkas dengan teratur, supaya bentuk tajuknya tetap bagus.
Di Jawa Tengah ia terkenal sebagai jeruk pecel, karena kalau tidak ada limau sebagai penyedap sambal pecel, jeruk nipispun bisa dipakai. Tatapi sebenarnya jeruk nipis lebih banyak dipakai sebagai ramuan jamu, daripada sebagai peyedap sambal pecel.
Apanya yang berhasiat ?,
Sari buahnya asam sekali, karena mengandung asam sitrat. Asam kuat yang enak baunya ini, walaupun kadarnya hanya 7 %, mampu melarutkan lemak dan lendir. Dalam sari buah jeruk nipis juga terkandung minyak asiri limonen, yang selain bersifat pelarut juga merupakan wetting agent ( bahan pelembab ), ia mampu mencegah kekeringan. Dan dikalangan peracik jamu, sari buah jeruk asam yang berlimonen ini dimanfaatkan untuk mempertahankan kelembaban. Selain itu ia juga digunakan untuk mencegah eneg serta rasa pahit dari komponen komponen jamu, sehingga ramuan jamu itu jadi segar.
Tetapi sebagai bahan aktif, sari jeruk nipis itu sendiri juga mampu menyembuhkan bengkak tenggorokan akibat kedinginan tengkuk dan leher. Biasanya penderita bereaksi dengan mengeluarkan lendir lebih banyak disaluran tenggorokan, seanjutnya ia batuk, dalam rangka usaha mendepak keluar penyumbat yang mengganggu saluran pernapasan, sambil mengeluarkan lendir berupa dahak. Nah asam sitrat yang berlimonen dalam sari jeruk nipis itu mendorong pelepasan lendir lendir penyumbat ini, sehingga kalau kemudian dibatukan keluar, sakit batuknya menjadi ringan.
Bagaimana caranya ?
Agar tidak terlalu merusak selaput tenggorokan, akibat terlalu asam, sari buah jeruk ipis dicampur dengan air kapur sirih atau air garam.
Caranya, satu belah jeruk nipis diolesi kapur sirih sedikit. Selanjutnya, jeruk itu dipanaskan diatas api sebentar supaya hangat, sebelum diperas, teteskan sarinya kedalam tenggorokan yang nyeri. Kalau tidak ada kapur sirih, garampun bisa dipakai. Namun keampuhannya tidak sama dengan kapur sirih. Biasanya garam memang hanya dipakai sebagai tindak lanjut dari cara pertama tadi. Tidak untuk melepaskan lendir lagi, tapi untuk mengempeskan bengkak tenggorokan.
Untuk itu, sari buah jeruk nipis yang diperas dari buah sebelah, ditampung dalam cangkir lalu dicampur dengan air garam yang jumlahnya kira kira sama dengan jumlah sari jeruk. Cairan ini dipakai untuk berkumur sampai mengenai tenggorokan. ( Slamet Soeseno )
Buah itu dihasilkan oleh pohon bekek, paling tinggi hanya sampai 3 m. Umumnya tanaman ini malah dikekang tumbuhnya hanya sampai setinggi 1,5 m saja, dengan cabang yang banyak, supaya cocok ditanam didalam pot untuk hiasan serambi rumah. Cabangnya yang berduri banyak, suka tumbuh liar tidak karuan, sehingga perlu dipangkas dengan teratur, supaya bentuk tajuknya tetap bagus.
Di Jawa Tengah ia terkenal sebagai jeruk pecel, karena kalau tidak ada limau sebagai penyedap sambal pecel, jeruk nipispun bisa dipakai. Tatapi sebenarnya jeruk nipis lebih banyak dipakai sebagai ramuan jamu, daripada sebagai peyedap sambal pecel.
Apanya yang berhasiat ?,
Sari buahnya asam sekali, karena mengandung asam sitrat. Asam kuat yang enak baunya ini, walaupun kadarnya hanya 7 %, mampu melarutkan lemak dan lendir. Dalam sari buah jeruk nipis juga terkandung minyak asiri limonen, yang selain bersifat pelarut juga merupakan wetting agent ( bahan pelembab ), ia mampu mencegah kekeringan. Dan dikalangan peracik jamu, sari buah jeruk asam yang berlimonen ini dimanfaatkan untuk mempertahankan kelembaban. Selain itu ia juga digunakan untuk mencegah eneg serta rasa pahit dari komponen komponen jamu, sehingga ramuan jamu itu jadi segar.
Tetapi sebagai bahan aktif, sari jeruk nipis itu sendiri juga mampu menyembuhkan bengkak tenggorokan akibat kedinginan tengkuk dan leher. Biasanya penderita bereaksi dengan mengeluarkan lendir lebih banyak disaluran tenggorokan, seanjutnya ia batuk, dalam rangka usaha mendepak keluar penyumbat yang mengganggu saluran pernapasan, sambil mengeluarkan lendir berupa dahak. Nah asam sitrat yang berlimonen dalam sari jeruk nipis itu mendorong pelepasan lendir lendir penyumbat ini, sehingga kalau kemudian dibatukan keluar, sakit batuknya menjadi ringan.
Bagaimana caranya ?
Agar tidak terlalu merusak selaput tenggorokan, akibat terlalu asam, sari buah jeruk ipis dicampur dengan air kapur sirih atau air garam.
Caranya, satu belah jeruk nipis diolesi kapur sirih sedikit. Selanjutnya, jeruk itu dipanaskan diatas api sebentar supaya hangat, sebelum diperas, teteskan sarinya kedalam tenggorokan yang nyeri. Kalau tidak ada kapur sirih, garampun bisa dipakai. Namun keampuhannya tidak sama dengan kapur sirih. Biasanya garam memang hanya dipakai sebagai tindak lanjut dari cara pertama tadi. Tidak untuk melepaskan lendir lagi, tapi untuk mengempeskan bengkak tenggorokan.
Untuk itu, sari buah jeruk nipis yang diperas dari buah sebelah, ditampung dalam cangkir lalu dicampur dengan air garam yang jumlahnya kira kira sama dengan jumlah sari jeruk. Cairan ini dipakai untuk berkumur sampai mengenai tenggorokan. ( Slamet Soeseno )