Sabtu, 28 Mei 2011

Khasiat daun kelor


Pohon kelor masih tumbuh disekeliling kita. Sebagai obat tradisional, daun, akar, dan batangnya berkhasiat menyembuhkan beberapa penyakit.

Barangkali ada diantara kita yang belum mengenal kelor, Moringa aleifera ?. Di Sumatera ia disebut murong atau munggai. Di Jawa namanya beken dengan kelor, sementara penduduk Sulawesi Utara mengenalnya dengan sebutan Wori atau Kelo. Di Timor, kelor biasa disebut hau fok, sedang di Maluku Keleno atau Karel.
Daunnya menghangatkan.
Kelor berupa pohon kecil dengan tinggi 3 – 8 meter. Daunnya yang berwarna hijau pucat menyirip ganda dengan anak daun yang meyirip ganjil. Helaiannya bulat telur. Bunga kelor berupa malai yang keluar dari ketiak daun. Buahnya buah kotak bersudut tiga yang menggantung, sepanjang 20 sampai 45 cm. Isinya sederetan biji bulat, tapi bersayap tiga.
Sosok pohon kelor sederhana saja, tapi daun, buah dan bijinya banyak gunanya bagi kesehatan.
Daunnya mengandung pterigospermin yang bersifat merangsang kulit. Karenya sering digunakan sebagai param yang menghangatkan dan mengobati kelemahan anggota tubuh seperti tangan atau kaki. Jika daun segarnya dilumatkan, kemudian dilumurkan pada bagian tubuh itu, ia bisa mengurangi rasa nyeri. Namun saying, ia tidak boleh dipakai terlalu banyak atau sering, karena dapat menimbulkan lepuh lepuh pada kulit.
Sementara itu, bijinya yang masak dan kering mengandung pterigospermin yang lebih pekat sampai bersifat germesida. Hasil penelitian Madsen dan Schlundt serta Grabow dan kawan kawannya menunjukan, bahwa serbuk biji kelor mampu menumpas Escherichia coli, Streptococcus faecalis, Salmonella Typhymurium, dan Shigella Sonnei. Oleh sebab itu, biji kelor di Afrika dimanfaatkan untuk mendeteksi pencernaan air oleh bakteri bakteri itu. Caranya dengan mengendapkan air keruh yang diduga tercemar itu, kemudian ditaburi serbuk biji kelor ( 200 mg/liter ), dan diaduk sampai larut dengan baik. Setelah dibiarkan semalam endapannya  mengandung bangkai bakteri itu, tapi air jernih yang terpisah diatasnya telah bebas bakteri.
Buah kelor mengandung akloloid moringinina yang bersifat merangsang pencernaan makanan. Ia biasa di sayur asem sebagai sayur kelentang yang lezat. Tetapi juga melancarkan pencernaan. ( Djoko Hargono ).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar